Zaman dahulu, hiduplah
Mereka mengira, patung-patung tersebut bisa mendekatkan diri mereka kepada Alloh Subhaallohu wa Ta’ala, sehingga pantas untuk disembah. Tentu saja itu perkiraan yang tidak berdasar sama sekali dan melenceng dengan suksek dari kebenaran. Sungguh hal ini adalah hasil tipu daya syetan atas kekurangan manusia pada saat itu dalam mencari kebenaran dan Aqidah yang shohih.
Namun tidak semua diantara mereka yang mendengarkan himbauan ini, sebagian dari mereka menolak ajakan Nabi Nuh ‘Alaihissalam, seperti yang diceritakan oleh Alloh Subhanallohu wa Ta’ala di dalam Al Qur’an, yang artinya: “Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr", Dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan (manusia);…..” (QS. Nuh: 23-24)
Akhirnya, Alloh Subhanallohu wa Ta’ala mengazab mereka dengan banjir bandang dan tiada kemampuan bagi patung-patung yang mereka sembah untuk menolong mereka. Hanya Alloh Subhanallohu wa Ta’ala yang yang dapat menolong mereka. Tetapi karena mereka menyembah berhala, maka Alloh tidak memberi pertolongan. Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Alloh” (QS. Nuh: 25)
Mari kita pahami, suatu hal yang tampaknya sangat sepele, bisa membawa kita menuju pada perkara yang sangat mengerikan. Pada mulanya memang patung-patung tersebut dibuat dengan niat bukan untuk disembah, tapi lama kelamaan, mereka terperosok dalam jurang kemusyirikan yang sungguh luar biasa, suatu dosa besar dimana Alloh Subhanallohu wa Ta’ala tidak akan mengampuninya di akhirat kecuali dia bertaubat di dunia ini.
Kita juga bisa melihat, betapa gigihnya para syetan untuk menyesatkan manusia. Kalau dia tidak bisa menyesatkan dengan cara langsung, dia akan mencari cara yang halus dan pelan tapi pasti. Jika suatu generasi terselamatkan, maka ia akan menggunakan proyek jangka panjang dan bersabar untuk menyesatkan generasi selanjutnya. Makanya, kita jangn bermain api dengan dosa sekecil apapun. Siapa tahu itu merupakan bagian dari proyek syetan untuk menyeret kita menuju dosa yang lebih besar. Wallohu ‘Alam (Ibnu Yunus Al Andalasy)
(Sumber Rujukan: Kitab Tauhid, Ibnu Sulaiman Ad Dar’iy)
Posted By Togaye Lampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar