Malam Pertama di Alam Kubur

MALAM PERTAMA ANDA DALAM KUBUR

Senin, 18 Februari 2008

Sekilas Asal Usul Penyembahan Berhala

Zaman dahulu, hiduplah lima orang sholih yang bernama Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr. Ketika mereka meninggal, kaumnya dibisikan oleh syetan untuk membuat patung-patung yang serupa dengan mereka dan dinamakan sebagaimana nama-nama mereka. Awalnya, patung-patung tersebut tidak disembah. Karena, akal sehat mana yang membenarkan penyembahan patung buatan sendiri. Tapi saat mereka (generasi pembuat patung) sudah meninggal, dan pengetahuan tentang hal tersebut mulai kabur, maka ritual penyembahan patung mulai tumbuh dan berkembang.

Mereka mengira, patung-patung tersebut bisa mendekatkan diri mereka kepada Alloh Subhaallohu wa Ta’ala, sehingga pantas untuk disembah. Tentu saja itu perkiraan yang tidak berdasar sama sekali dan melenceng dengan suksek dari kebenaran. Sungguh hal ini adalah hasil tipu daya syetan atas kekurangan manusia pada saat itu dalam mencari kebenaran dan Aqidah yang shohih.

Kemudian Alloh Subhanallohu wa Ta’ala membangkitkan Rasul-Nya yang pertama, nabi Nuh ‘Alaihissalam untuk menggiring mereka kembali kepada jalan yang benar. Sebagaimana yang terdapat dalam Al Qur’an yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih", Nuh berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, yaitu) sembahlah olehmu Alloh, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Alloh akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Alloh apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui"” (QS. Nuh: 1-4)

Namun tidak semua diantara mereka yang mendengarkan himbauan ini, sebagian dari mereka menolak ajakan Nabi Nuh ‘Alaihissalam, seperti yang diceritakan oleh Alloh Subhanallohu wa Ta’ala di dalam Al Qur’an, yang artinya: “Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr", Dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan (manusia);…..” (QS. Nuh: 23-24)

Akhirnya, Alloh Subhanallohu wa Ta’ala mengazab mereka dengan banjir bandang dan tiada kemampuan bagi patung-patung yang mereka sembah untuk menolong mereka. Hanya Alloh Subhanallohu wa Ta’ala yang yang dapat menolong mereka. Tetapi karena mereka menyembah berhala, maka Alloh tidak memberi pertolongan. Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Alloh” (QS. Nuh: 25)

Mari kita pahami, suatu hal yang tampaknya sangat sepele, bisa membawa kita menuju pada perkara yang sangat mengerikan. Pada mulanya memang patung-patung tersebut dibuat dengan niat bukan untuk disembah, tapi lama kelamaan, mereka terperosok dalam jurang kemusyirikan yang sungguh luar biasa, suatu dosa besar dimana Alloh Subhanallohu wa Ta’ala tidak akan mengampuninya di akhirat kecuali dia bertaubat di dunia ini.

Kita juga bisa melihat, betapa gigihnya para syetan untuk menyesatkan manusia. Kalau dia tidak bisa menyesatkan dengan cara langsung, dia akan mencari cara yang halus dan pelan tapi pasti. Jika suatu generasi terselamatkan, maka ia akan menggunakan proyek jangka panjang dan bersabar untuk menyesatkan generasi selanjutnya. Makanya, kita jangn bermain api dengan dosa sekecil apapun. Siapa tahu itu merupakan bagian dari proyek syetan untuk menyeret kita menuju dosa yang lebih besar. Wallohu ‘Alam (Ibnu Yunus Al Andalasy)

(Sumber Rujukan: Kitab Tauhid, Ibnu Sulaiman Ad Dar’iy)
Posted By Togaye Lampung

Tidak ada komentar: